Banda Aceh, 30 September 2023, naskah drama “Senandung Pilu” karya Zahra Nurul Liza, S.Pd., M.Pd. guru MTsN 2 Aceh Besar terpilih menjadi salah satu naskah yang dipentaskan oleh Kontras Aceh bekerja sama dengan Sendratasik Universitas Syiah Kuala. Naskah tersebut dipentaskan di Auditorium FKIP USK.
“Senandung Pilu” merupakan naskah yang diikutkan untuk lomba “Penulisan Naskah Monolog” yang diadakan oleh Kontras Aceh pada bulan Mei 2023 lalu. Dari hasil penilaian dewan juri maka terpilihlah 15 naskah monolog yang berhak lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu workshop penulisan naskah monolog. Dari 15 naskah tersebut, kemudian Kontras Aceh bersama dewan juri memilih 5 naskah terbaik untuk dipentaskan, salah satunya adalah “Senandung Pilu”.
Naskah monolog “Senandung Pilu” bercerita tentang seorang ibu sedang bergelut dengan kegamangan dan keragu-raguan karena besok hari dia diminta untuk menjadi narasumber korban konflik Aceh. Dalam naskah ini banyak menceritakan bagaimana kepiluan korban konflik Aceh yang terjadi masa dulu. Tema yang diangkat merupakan tema yang ditentukan oleh pelaksana lomba, yaitu “Penghilangan Orang Secara Paksa”. Dalam rangka menyukseskan pementasan ini Kontras memercayakan Ramdiana, S.Sn., M.Sn. sebagai sutradara. Di tangan kreatifnya, naskah “Senandung Pilu” berhasil membuat penonton terharu dan berurai air mata. Selain “Senandun Pilu” terdapat empat naskah lainnya yang terpilih untuk dipentaskan, yaitu “Perempuan Tua di Persimpangan Jalan” karya Nanda Winar Sagita disutradarai oleh Misyuza, “Bagaimana Aku Hilang” karya Adli Dzil Ikram disutradarai oleh Dendi Swaran Danu, “Monolog Halimah” karya Dian Guci disutradarai oleh Mahfud Ridha, dan “Milenium 2000” karya Ihan Sunrise disutradarai oleh Melia Yusfiza.
Beri Komentar